BOSAN
16 Juli 2011
Mengapa harus hidup
Bila siang tak berteman, kalau malam hanya sepi
Cahaya redup, aku tak sanggup
Aku bosan, biar aku mati
Lemah, payah, tak bernyali
Alam mencaci, biar, aku tak peduli
Pengecut, terlalu cepat untuk surut
Biar, ku kejar maut, biar, walau tak patut
Ceroboh, jalan pikiranku teramat bodoh
Gila, pikiran waras menganggapku sinting
Bodoh, biar saja jadi heboh
Toh aku juga tak penting
Lihatlah lidah yang menghina
Mata, tatapan sinis menganggapku najis
Bosan, panas ini telinga, bosan, biar ku tutup mata
Jerit hati yang teriris, sakit tak sanggup membendung tangis
16 Juli 2011
Mengapa harus hidup
Bila siang tak berteman, kalau malam hanya sepi
Cahaya redup, aku tak sanggup
Aku bosan, biar aku mati
Lemah, payah, tak bernyali
Alam mencaci, biar, aku tak peduli
Pengecut, terlalu cepat untuk surut
Biar, ku kejar maut, biar, walau tak patut
Ceroboh, jalan pikiranku teramat bodoh
Gila, pikiran waras menganggapku sinting
Bodoh, biar saja jadi heboh
Toh aku juga tak penting
Lihatlah lidah yang menghina
Mata, tatapan sinis menganggapku najis
Bosan, panas ini telinga, bosan, biar ku tutup mata
Jerit hati yang teriris, sakit tak sanggup membendung tangis